Ayah…
Ayah, begitu kita memanggilnya. Nama yang sederhana.
Nama yang selalu mengikuti perjalanan hidup kita. Siapa yang tak kenal sebutan
nama ini? Semua orang tahu dan semua orang mengenal nama ini. Sekalipun mereka
belum pernah bertemu dengannya. Pasti mereka akan tahu dengan sebutan nama itu.
Sebelum kehadiran kita di muka bumi. Ayah selalu
mendambakan, membayangkan dan tersenyum bahagia sambil berkhayal jika kita
telah hadir dalam kehidupannya. Bahagia; itu yang ada dalam pikiran seorang
ayah.
Mari kawan, kita kembali mengingat? Bagaimana ketika
ayah kita menunggu kehadiran adik kita yang masih dalam kandungan ibu. Ayah
adalah orang pertama yang akan sibuk kesana kemari mengais rejeki. Tidak peduli
panas, dingin ataupun sakit. Atau pun akan mengais rejeki dengan berhutang
kepada orang lain? Demi seorang anak yang akan hadir melengkapi kebahagian
hidupnya. Segala persiapan menyambut kelahiran kita. Kebutuhan kita dari ujung
kepala hingga ujung kaki, ayah selalu katakan siap untuk memenuhi semuanya.
Agar kita merasa aman, tenang dan hangat saat lahir.
Ketika kita hadir menatap muka bumi. Terlihat ayah
ada di samping ibu. Menemani ibu menyambut kita. Kebahagiaan yang luar biasa
dirasakan oleh seorang ayah ketika kita hadir dengan selamat. Senyum, wajah
yang riang. Atau perasaannya lebih dari itu, saking senangnya. Dipeluk,
ditimang-timang, dipuji-puji oleh ayah. Puja dan puji syukur terhatur dari
mulut seorang ayah melihat kita hadir.
Tetapi ayah tidak akan berhenti begitu saja. Ayah
selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan kita. Karena kita begitu berarti untuk
ayah. Apapun akan dilakukan untuk kita, hanya untuk melihat kita bahagia.